Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.[1] Hipotermia juga dapat didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 °C.
Hipotermia sebenarnya bisa diatasi bahkan bisa dicegah bila kita mengikuti prosedur keselamatan yang benar. Banyak kasus hipotermia di gunung berakibat fatal yaitu meninggal dunia karena kurang pahamnya pendaki akan cara mengatasinya. Bahkan para pendaki pemula sering sekali meremehkan gunung yang akan didakinya dengan tidak membawa peralatan yang memadai seperti pakaian hangat dan sleeping bag.
![]() |
Hipotermia |
Menurut sebagian orang, gejala hipotermia sangat mirip dengan orang yang kesurupan yaitu bicaranya ngelantur/tidak jelas. Berikut gejala-gejala hipotermia :
Hipotermia ringan :
- Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
- Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- Detak jantung melemah
- Tekanan darah menurun
- Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.
Hipotermia sedang :
- Detak jantung melemah
- Pernafasan melemah (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)
Hipotermia parah :
- Penderita tidak sadarkan diri
- Badan menjadi kaku sekali
- Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara
Cara mengatasi :
1. Pastikan pakaian penderita kering. Bila basah ganti dengan yang kering.
2. Berikan minuman hangat dan manis seperti teh hangat atau cokelat hangat agar suhu cepat meningkat.
3. Jangan sampai penderita tidak sadarkan diri, sebisa mungkin penderita dalam keadaan sadar kalau perlu pukul-pukul wajahnya (jangan terlalu keras pastinya)
4. Masukkan penderita dalam sleeping bag, sedangkan teman-teman yang lain membantu memeluknya agar lebih hangat. Dalam keadaan darurat, lepas semua pakaian bagian atas penderita dan peluk penderita dengan erat (orang yang memeluk harus dalam keadaan tidak berpakaian juga, kulit ketemu kulit), hal ini dilakukan agar suhu panas si pemeluk langsung mengalir ke penderita.
5. Buatlah api unggun di sekitar penderita, agar segera mendapat udara panas dari luar.
Cara mencegahnya :
1. Gunakan perlengkapan mendaki gunung sesuai prosedur pendakian seperti jaket gunung, celana quickdry, sleeping bag, sarung tangan, kaos kaki, logistik yang cukup, dan yang paling penting adalah jas hujan.
2. Jangan menggunakan celana jeans karena akan sulit kering bila terkena air (hujan).
3. Segera ganti bila pakaian telah basah oleh keringat maupun hujan.
4. Bila beristirahat, jangan berdiam diri usahakan berbaur dengan yang lain dengan cara memasak, minum kopi dan lain-lain.
5. Sebelum tidur, pakailah semua perlengkapan dengan benar seperti jaket, kaos kaki, sarung tangan, kalau perlu tidur saling berdempetan agar lebih hangat.
Hipotermia bisa dicegah dan diatasi bila kita lebih peduli pada diri kita. Be smart hiker guys.....
Salam Lestari........
sumber : http://www.jejaksibolang.com/2014/09/cara-mengatasi-dan-mencegah-hipotermia.html
0 Response to "Cara Mengatasi dan Mencegah Hipotermia di Gunung beserta gejalanya"
Post a Comment