Cinematic photography
bisa dibilang adalah hal yang cukup baru saya dengar. Meski sudah cukup
lama melihat ‘aliran’ ini diterapkan oleh seorang teman, namun waktu itu
cinematic photography masih belum ramai pelakunya. Lalu apa itu cinematic photography?
Secara pribadi, saya melihat cinematic
photography adalah ‘aliran’ yang berusaha menampilkan sebuah foto tampak
seperti potongan sebuah film. Selain itu, foto cinematic juga terlihat
dari frame atau border berwarna hitam pada bagian atas dan bawah foto
(biasa disebut black bar). Sekilas, memang benar – benar seperti film
yang anda tonton pada sebuah layar wide screen di bioskop.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk menghasilkan sebuah foto dengan tema cinematic photography,
antara lain adalah sebagai berikut :
Foto Yang Menarik
Ini adalah faktor teknis yang tentu ada disemua aliran fotografi. Jadi foto yang bagus untuk dapat dijadikan cinematic mungkin tergantung selera saja, namun baiknya jika foto tersebut seperti memiliki cerita akan sesuatu. Untuk membuat foto yang menarik dan bercerita, anda dapat mencari referensi membuat foto yang baik.
Ini adalah faktor teknis yang tentu ada disemua aliran fotografi. Jadi foto yang bagus untuk dapat dijadikan cinematic mungkin tergantung selera saja, namun baiknya jika foto tersebut seperti memiliki cerita akan sesuatu. Untuk membuat foto yang menarik dan bercerita, anda dapat mencari referensi membuat foto yang baik.
Tone / Warna Foto
Tone atau warna pada foto cinematic seperti memiliki ciri khas sendiri. Saya kurang dapat menjelaskan seperti apa tone yang dibilang cinematic, namun untuk referensi anda dapat melihat tone – tone film layar lebar yang sering anda tonton.
Tone atau warna pada foto cinematic seperti memiliki ciri khas sendiri. Saya kurang dapat menjelaskan seperti apa tone yang dibilang cinematic, namun untuk referensi anda dapat melihat tone – tone film layar lebar yang sering anda tonton.
Frame (Black Bar) dan Wide Screen
Ini mungkin yang menjadi ciri foto cinematic. Jika anda menonton film, tentu akan melihat nuansa wide screen, dengan bagian layar yang tidak penuh. Bagian atas dan bawah biasanya ada frame berwarna hitam (black bar).
Ini mungkin yang menjadi ciri foto cinematic. Jika anda menonton film, tentu akan melihat nuansa wide screen, dengan bagian layar yang tidak penuh. Bagian atas dan bawah biasanya ada frame berwarna hitam (black bar).
Dalam cinematic photography, hal ini
harus diperhatikan dan dapat ditunjukkan dengan baik. Caranya adalah
membuat foto dan blackbar dengan memperhatikan aspect ratio. Sebuah film
akan menggunakan layar dengan aspect ratio 16:9 (termasuk black bar),
sedangkan untuk bagian fotonya anda dapat menggunakan aspect ratio 2.35 :
1.

Hasil belajar Post Processing Cinematic
Kurang lebih seperti itulah pemahaman
yang saya dapat tentang cinematic photography. Mohon maaf jika masih ada
yang kurang tepat dan semoga anda berkenan untuk menambahkan pada kolom
komentar. Jika anda ingin melihat beberapa contoh cinematic
photography, anda dapat melihat koleksi dari Laura Malucchi dan Jeff Krol.
Terima kasih dan semoga bermanfaat.
0 Response to "Mengenal Istilah Cinematic Photography"
Post a Comment